1. Kartu indeks
Kartu indeks adalah kartu yang berisi identitas suatu
arsip/ warkat yang disimpan, gunanya sebagai alat bantu untuk meneukan arsip.
Kartu indekss dapat dibuat dengan ukuran 12,5 x 7,5 cm.
Kartu indeks
mencatat tentang :
§
Judul/ caption
§
Nomor surat
§
Hal surat
§
Tanggal surat
§
Kode surat
§
Kode kartu indeks
Kartu indeks digunakan apabila arsip yang disimpan
menggunakan sistem penyimpanan subjek, tanggal, wilayah, dan nomor. Kartu
indeks tidak digunanakan jika arsip/dokumen disimpan dengan menggunakan sistem
abjad. Hal ini disebebkan kartu indeks dibuat membantu menemukan arsip apabila
petugas atau si penyimpan lupa dengan judul/caption/ kode surat yang akan
dipinjam. Seseorang biasanya lebih mudah mengingat nama orang/ perusahaan. Oleh
karena itu, kartu indeks ini disimpan berdasarkan nama orang/perusahaan
sehingga susunannya diurutakan secara alfabetis.
Misalkan suatu arsip disimpan dengan menggunakan
sistem masalah/ subjek. Sebelum arsip tersebut disimpan, terlebih dahulu dibuat
kartu indeks. Untuk mencari/menemukan arsip tersebut, petugas/ peminjam harus
mengethaui tentang maslah dari arsip yang akan dipinjam. Jika petugas
mengetahuinya,dapat langsung mencari te,apt ditempat penyimpanan, tetapi jika
tidak mengetahui (tidak ingat), maka sebelum mencari surat ditempat penyimpanan,
terlebih dahulu mencari kartu indeks pada laci cardex untuk mengetahui lokasi
penyimpanan arsip tersebut.
Jadi, jika
pencarian arsip dari satu pintu tidak berhasil ditemukan, arsip tersebut masih
dapat dicari dari pintu yang lain dengan sistem yang berbeda, yaitu dengan
bantuan kartu indeks. Kartu indeks disimpan pada laci cardex dengan menggunakan
sistem abjad (alfabetis).
2. Kartu tunjuk
silang
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu
menemukan arsip selain kartu indeks adalah dengan menggunakan kartu tunjuk
silang. Kartu tunjuk silang adalah petunjuk yang terdapat pada tempat
penyimpanan yang berfungsi untuk menunjukan tempat (map) dari suatu
dokumen/arsip yang dicari pada tempat yang ditujukan. Kartu tunjuk silang dapat
dibuat dengan ukuran 12,5 x 7,5 cm.
Tidak semua arsip dibuatkan kartu tunjuk silangnya,
tetapi hanya arsip tertentu saja yang memang benar-benar perlu dibuatkan kartu
tunjuk silang. Hal ini disebabkan pembuatan kartu tunjuk silang berarti
menambah beban kerja , waktu dan peralatan. Disamping itu penggunaan kartu
tunjuk silang yang berlebihan itu menambah keruwetan dalam sistem penyimpan.
Beberapa kriteria
dari suatu arsip yang perlu dibuatkan kartu tunjuk silangnya antara lain
sebagai berikut:
Jika suatu
arsip mempunyai lebih dari satu judul/caption/nama.
§
Joko widodo sering dipanggil dengan Jokowi. Kedua nama
tersebut sama-sama populer, maka dapat dibuatkan kartu tunjuk silangnya
§
Lim liem tek menjadi Halim Tedy. Surat-surat lim lim
tek tidak dipindahkan ke surat-surat Halim Tedy. Hal ini dapat dibuatkan kartu
tunjuk silangnya.
Indeks
bagian atas : Lim, Lim Tek
Indeks
bagian bawah : Ted, Halim
Kode
: Te
§
Nama yang menggunakan singkatan diamana keduanya
sama-sama terkenal. Contoh Bank Rakyat Indonesia yang populer dengan BRI.
Surat-surat disimpan pada Rakyat Indonesia, Bank maka petunjuk silangnya BRI.
Jika surat
yang disimpan pada filling cabinet mempunyai lampiran dokumen lainnya yang
ukurannya besar dan tidak memungkinkan untuk disimpan pada laci filling
cabinet. misalnya seperti peta, gambar maka hal demikian dapat dibuatkan kartu
tunjuk silang.
3. Lembar
pinjam arsip
Lembar
pinjam arsip (out slip) adalah lembaran/formulir yang digunakan untuk mencatat
setiap peminjaman arsip. Adapun keguanaan dari lembar pinjam arsip antara lain
sebagai berikut :
1.
Sebagai bahan bukti adanya peminjaman arsip
2.
Sebagai ingatan untuk mengetahui siapa dan kapan batas
waktu pengembalian arsip yang dipinjam.
3.
Sebagai tanda bahwa arsip tersebut sedang dipinjam
4.
Mencegah terjadinya kehilangan arsip karena peminjam
yang tidak dikembalikan.
5.
Sebagai dasar untuk melakukan penilaian suatu arsip.
Lembar
pinjam arsip dibuat tiga rangkap, antara lain sebgai berikut :
1.
Lembar ke 1 untuk ditempatkan pada tepat penyimpanan
arsip yang dipinjam, sebagai tanda bahwa arsip tersebut sedang dipinjam
2.
Lembar ke 2 untuk peminjam arsip sebagi bukti peminjaman.
3.
Lembar ke 3 untuk petugas arsip (arsiparis) yang
disimpan pada tickler file sebagai bahan ingatan.
Contoh
Format Lembar Pinjam Arsip : bisa search gambar di internet
4. Map
pengganti (out folder)
Jika surat yang dipinjam tidak hanya satu surat,
tetapi satu map yang berisikan seluruhnya surat-surat, maka perlu dibuat satu
map pengganti (out folder)dan menempatkannya di tempat map yang telah dipinjam.
5. Buku Arsip
Buku arsip
adalah buku yang digunakan untuk mencatat penyimpanan arsip.
No
|
Tgl penyimpanan
|
Judul
Surat
|
Nomor surat
|
Tanggal
Surat
|
Hal Surat
|
Ket.
|
001
|
2 September 2013
|
PT Garuda
Pratama
|
11.GA.X.13
|
30 Agustus 2013
|
Perjanijian
kerjasama
|
|
002
|
20 September 2013
|
Bambang
Adiwaluyo
|
123/A/X/13
|
15 September 2013
|
Lamaran
pekerjaan
|
|
Komentar
Posting Komentar